PENGARUH POLA ASUH IBU, BERAT BAYI LAHIR RENDAH (BBLR), EKONOMI KELUARGA TERHADAP KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA 24-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIGANDAMEKAR KABUPATEN KUNINGAN
The Effect of Maternal Parenting, Low Birth Weight (LBW), Family Economy on The Incidence of Stunting in Children Aged 24 – 59 Months in the Working Area of Cigandamekar Health Center, Kuningan Regency
DOI:
https://doi.org/10.70476/jmk.v1i203Keywords:
Ekonomi, Anak Usia 24-59 bulan dan StuntingAbstract
Stunting atau pendek merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak usia dibawah lima tahun akibat kekurangan gizi. Anak yang mengalami stunting jika memiliki nilai panjang badan atau tinggi badan dibawah -2 SD (Standar Devisiasi). Prevalensi stunting di Kabupaten Kuningan berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan mencapai 8,9% atau sekitar 6,155 balita mengalami stunting dari total 68.404 balita. Angka ini mengalami peningkatan dibandingkan bulan Agustus 2023 yang mencapai 7,8%. Sementara itu, angka stunting di wilayah kerja Puskesmas Cigandamekar Kabupaten Kuningan ditemukan angka stunting pada anak usia 24-59 bulan mencapai 25,6% atau 556 balita mengalami stunting. Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik korelatif dengan pendekatan Desain Crossectional. Sampel penelitian ini berjumlah 154 responden diambil dengan teknik probability sampling yaitu simple random sampling yang dilakukan dengan wawancara. Analisis hasil penelitian menggunakan uji spearman rank dan uji chi square. Hasil analisis bivariate antara pola asuh (pemberian makan) dengan kejadian stunting diperoleh nilai p-value 0,00 (p<0,05), BBLR dengan dengan kejadian stunting diperoleh nilai p-value 0,005 (p<0,05), dan status ekonomi dengan dengan kejadian stunting diperoleh nilai p-value 0,019 (p<0,05). Simpulan pada penelitian ini adalah ada pengaruh yang signifikan antara pola asuh ibu, BBLR dan status ekonomi dengan kejadian stunting pada anak suai 24-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Cigandamekar Kabupaten Kuningan.