Tinjauan Literatur : Potensi Kacang Kedelai Sebagai Intervensi Gizi Dalam Pencegahan dan Pengelolaan Penyakit Tidak Menular
DOI:
https://doi.org/10.70476/jmk.v1i3.004Keywords:
penyakit tidak menular, intervensi gizi, kacang kedelaiAbstract
Latar Belakang: Penyakit Tidak Menular (PTM) menyumbang 71% kematian global dan prevalensinya meningkat di Indonesia, sehingga memerlukan strategi intervensi gizi yang efektif dan berkelanjutan. Kedelai (Glycine max) mengandung protein berkualitas tinggi, isoflavon, serat, dan mikronutrien, yang berpotensi sebagai intervensi gizi dalam pencegahan dan penanganan PTM.
Tujuan: Mengidentifikasi kandungan gizi dan senyawa bioaktif kedelai, menjelaskan mekanisme biologis yang mendasari efek perlindungannya, mengevaluasi bukti ilmiah efektivitas konsumsi kedelai terhadap PTM, dan menjelaskan potensi penerapannya sebagai strategi intervensi gizi praktis.
Metode: Penelitian ini menggunakan tinjauan pustaka menggunakan basis data PubMed, ScienceDirect, Google Scholar, dan Scopus, dengan menggunakan kata kunci seperti kedelai, isoflavon kedelai, protein kedelai, dan penyakit tidak menular. Artikel yang memenuhi kriteria inklusi, termasuk penelitian yang diterbitkan dalam bahasa Inggris atau Indonesia antara tahun 2015 dan 2025, dianalisis menggunakan kerangka kerja PRISMA. Hasil: Kedelai mengandung 35-40% protein, 1-4 mg isoflavon, dan serat serta mikronutrien penting lainnya. Mekanisme biologisnya meliputi modulasi metabolisme glukosa dan lipid melalui aktivitas SERM isoflavon, efek hipokolesterolemik protein kedelai, dan aktivitas penghambat ACE. Bukti klinis menunjukkan bahwa mengonsumsi 25-30 g kedelai per hari dapat menurunkan HbA1c sebesar 0,25%, kolesterol total sebesar 0,33 mmol/L, tekanan darah sistolik sebesar 3,2 mmHg, dan risiko kanker payudara hingga 29% pada populasi Asia.
Kesimpulan: Kedelai menunjukkan potensi besar sebagai intervensi gizi yang praktis, ekonomis, dan berkelanjutan dalam pencegahan dan pengelolaan PTM, dengan dosis efektif 25-30 g protein kedelai per hari melalui konsumsi produk kedelai tradisional.
 
						










